Depsos Al-Sofwa – , Jakarta; Sungguh ironis
apa yang dialami keluarga Bapak Efendi, warga Jakarta Selatan. Hanya
karena tidak punya uang untuk membayar orang yang akan menshalatkan
jenazah, keluarga beliau akhirnya memilih untuk menshalatkan di masjid
di luar lingkungan tempat tinggalnya.
Pagi hari itu, Selasa 14 Mei 2013, Yayasan
Al-Sofwa menerima beberapa orang yang ternyata adalah keluarga dari
Bapak Efendi yang wafat di hari itu. Awalnya mereka datang untuk
meminjam Ambulans Gratis Yayasan Al-Sofwa karena tidak mampu menyewa
ambulans. Setelah menyelesaikan berkas-berkas yang diperlukan,
Departemen Sosial Yayasan Al-Sofwa menyetujui penggunaan ambulans untuk
mengantar ke TPU.
Tak lama kemudian seketika itu salah seorang
putranya berkata,”Mohon maaf, Pak. Bisa tidak mendiang ayah kami
dishalatkan di masjid Al-Sofwa saja?”
“Memangnya kenapa Pak? Bukankah lebih baik
di lingkungan rumah saja dengan para tetangga menshalatkan?” tanya
petugas Yayasan Al-Sofwa saat itu.
“Benar pak, tapi saya malu dan enggak sanggup…” jawab putra beliau.
“Ada apa masalahnya, Pak?”
“Kami tidak punya uang buat ngasih amplop (*uang-penj) ke mereka yang menshalatkan…”
Terhenyak petugas Yayasan Al-Sofwa saat itu.
Segera saja petugas menjelaskan bahwa untuk menshalatkan jenazah tidak
dibutuhkan hal-hal semacam itu akan tetapi hanyalah kerelaan dan
keikhlasan masyarakat untuk melakukannya.
“Tapi… di sini sudah menjadi kebiasaan warga,
jadi jangan sampai kami malu, tolonglah Pak, shalatkan di sini saja…”
pinta putra beliau yang dianggukkan oleh keluarganya yang lain.
Kejadian di atas benar-benar membuat miris
hati kita. Betapa kaum dhuafa menjadi semakin terpuruk tidak hanya
karena kesulitan hidup mereka namun juga diperparah dengan lingkungan
yang tidak berpihak kepada mereka.
Miris juga… betapa umat ini masih banyak yang awam dengan ajaran Islam yang sesungguhnya. Mereka seolah hanya menjalankan apa yang memang sudah diwariskan zaman berupa tradisi dari pendahulu-pendahulu mereka. Padahal tidaklah hal itu meringankan beban mereka namun justru terbukti semakin memberatkan mereka di dalam menjalankan ibadah.
Miris juga… betapa umat ini masih banyak yang awam dengan ajaran Islam yang sesungguhnya. Mereka seolah hanya menjalankan apa yang memang sudah diwariskan zaman berupa tradisi dari pendahulu-pendahulu mereka. Padahal tidaklah hal itu meringankan beban mereka namun justru terbukti semakin memberatkan mereka di dalam menjalankan ibadah.
Marilah kita bulatkan tekad untuk menyebarkan
ilmu agar syariat ini dijalankan sesuai dengan petunjuk Rasul-Nya. Mari
kita bulatkan tekad untuk membantu mereka meringankan beban mengatasi
kesulitan hidup dan menunjang kebutuhan pokok mereka dengan sebagian
rizqi yang Allah anugerahkan kepada kita.(sd).
sumber : http://www.alsofwah.or.id/?pilih=lihatberita&id=211