TIPS MENGEMUDI MOBIL
Berkendara
dengan mobil adalah memindahkan kendaraan tersebut dari satu tempat ke tempat
lainnya dengan aman, selamat dan se-efisien mungkin tanpa terjadi kesalahan/
masalah.
Karena setiap
kita berkendara tersebut, resiko terjadinya kesalahan yang mungkin menyebabkan
kecelakaan selalu ada, dan resiko tersebut tidak dapat dihilangkan namun dapat
kita minimalkan serta terkadang resiko tersebut tidak seperti yang kita bayangkan
bahkan terkadang lebih buruk.
Untuk meminimalkan resiko berkendara dengan mobil,
kita harus mempunyai keahlian dan keterampilan berkendara serta pengalaman
tinggi yang mengacu pada standar Nasional (UULAJ no 22/2009 dan SNI) yang
berlaku disertai dengan Sikap dan Perilaku yang benar dan bertanggung
jawab.
Tips
Berkendaraan
Tip 1: Selalu gunakan sabuk pengaman (seat belt atau
safety belt) setiap waktu. Sabuk pengaman dapat melindungi penggunanya dari cidera yang lebih parah
dalam suatu kecelakaan. Ia dapat berfungsi menahan tubuh sehingga tidak
membentur dashboard, terlontar keluar kaca depan, atau terlempar dari
pintu atau kaca samping pada saat terjadi benturan pada kecelakaan.
Tip 2: Untuk jarak pandang atur kaca spion. Kebanyakan pengemudi tidak menyesuaikan kaca spionnya
dan tidak memanfaatkan seoptimal mungkin dengan terlalu melihat sisi
kendaraannya sendiri. Semua jenis kendaraan dengan berbagai bentuk dan ukuran
mempunyai blind spots. Semakin besar kendaraan, semakin
besar pula blind spots areanya. Blind spots adalah
area yang tidak terlihat oleh pengemudi baik secara langsung (terhalang) atau
melalui kaca spion (keterbatasan bidang pandang kaca spion). Blind
spots terjadi karena manusia hanya mampu melihat 90° tiap sisi dan
keterbatasan sudut pandang kaca spion kendaraan tidak bisa diperbesar lagi.
Tip 3: Pengemudi yang defensif. Pengemudi yang defensif artinya yang mampu
mengemudikan kendaraannya dengan tenang. Dan mampu mengantisipasi situasi
kondisi lalu lintas di depannya. Kunci untuk menjadi pengemudi defensif
meliputi 4 hal, yaitu:
Awareness (kesadaran)
Alertness (kewaspadaan)
Attitude (sikap mental)
Anticipation (reaksi)
Tip 4: Gangguan dalam berkendara. Mengemudi adalah pekerjaan yang berbahaya, untuk itu
dibutuhkan konsentrasi penuh pada saat memegang kemudi. Harus diingat:
membiarkan konsentrasi terganggu saat mengemudikan kendaraan dapat menyebabkan
celaka. Termasuk gangguan dalam mengemudi ini antara lain: penggunaan radio dan
tv mobil, merokok, makan atau minum dan penggunaan handphone serta
gangguuan eksternal seperti pengemudi laki-laki melihat perempuan cantik di
pinggir jalan.
Tip 5: Menjaga jarak aman saat mengemudi. Bagi pengemudi defensif, ia senantiasa menyediakan
ruang dengan depan, belakang dan samping kendaraannya. Jarak aman yang ideal
antar kendaraan kira-kira 3 detik.
Tip 6: Pengoperasian gigi transmisi yang ideal. Pengemudi harus melakukan perpindahan/ penambahan
gigi saat mencapai 2000-2500 rpm. Dan selalu menjaga kecepatan saat mengemudi
dengan putaran mesin 2000 rpm atau dibawahnya. Namun demikian, saat ini dengan
kemajuan teknologi, kendaraan sudah bisa dijalankan dengan putaran mesin yang
rendah. Putaran mesin yang rendah tentu akan menghemat konsumsi bahan bakar dan
emisinya, sekaligus meningkatkan kualitas lingkungan. Juga mengemudi dengan
putaran mesin rendah akan meningkatkan faktor keselamatan.
Tip 7: Pergunakan momentum kendaraan. Pada saat kendaraan akan mendekati perempatan,
pertigaan, lampu lalu lintas atau ingin memperlambat, angkat lebih awal dan
biarkan mobil meluncur sebelum menginjak pedal rem.
Tip 8: Matikan mesin kendaraan. Jika kendaraan berhenti dan diam lebih dari 20 detik,
maka akan lebih ekonomis apabila mesin dimatikan. Biasanya hal demikian terjadi
pada saat lampu lalu lintas sedang merah, berhenti pada perlintasan kereta api,
jalan macet pada saat menaikkan dan menurunkan penumpang atau barang. Mematikan
mesin tidak akan merusak atau mengurangi umur dari motor starter.
Tip 9: Pre Start Checks. Yakni pemeriksaan awal kendaraan sebelum melakukan
engine start dengan tujuan untuk mencari adanya kerusakan atau potensi
permasalahan pada kendaraan.
Tip 10: Beban berat mempengaruhi Konsumsi BBM. Keluarkan barang-barang yang tidak diperlukan dari
dalam mobil. Lepaskan “roof rocks” apabila sedang tidak
dipergunakan. Gunakan kecepatan rendah, apabila sedang membawa barang dengan “roof
rocks”. Setiap penambahan beban muatan sebesar 20 Kg, akan meningkatkan
konsumsi BBM sebesar 1 %. Oleh karena itu, jangan membawa barang dengan berat
yang melampaui kapasitas.
Dengan mengetahui dan menerapkan 10 Tahapan atau Tip
diatas, diharapkan pengemudi di Indonesia memilikin cara pikir positif tentang
betapa berharganya keselamatan di jalan, mengembangkan kemampuan mengemudi yang
ekonomis (eco driving) dan keahlian yang akan memberikan
kontribusi terhadap budaya disiplin mengemudi.
Apabila tahapan dan tip tersebut menjadi panduan
kalangan muda Indonesia tatkala berkendara, bukan hal yang mustahil angka
kecelakaan lalu lintas hari ini dan esok dapat diminimalisir.
Segalanya tentu berpulang kembali pada pribadi
masing-masing. Namun yang sudah jelas, keamanan, kenyamanan dan keselamatan di
jalan raya dimulai dari diri kita sendiri. Apabila semua orang memiliki
kesadaran tinggi semacam itu, maka “Nyaman dan Aman di Jalan Raya Milik Kita
Semua” bukanlah sekedar slogan ibarat tong kosong nyaring bunyinya.
Tapi jika
memang bepergian keluar rumah dengan mengendarai mobil karena
keperluanyang penting atau anda sedang menyetir dalam
cuaca yang buruk, ikuti tips-tips aman dalam menyetir berikut ini:
- Pastikan lampu utama kendaraan anda menyala.
- Jaga atau tambah jarak dengan mobil atau kendaran lain.
- Perlambat kecepatan laju kendaraan anda. Lakukan pengereman lebih jauh apabila jalanan licin. Semakin pelan kendaraan anda, semakin mudah kendaraan anda akan berhenti.
- Pastikan mobil anda sudah disiapkan untuk menghadapi cuaca buruk yang mungkin terjadi.
- Gunakan tanda peringatan pada saat di dekat persimpangan.
- Usahakan sedapat mungkin untuk tetap berada dalam satu jalur. Hindari merubah jalur yang tidak perlu.
0 komentar:
Posting Komentar