Solopos.com, WONOGIRI - Jembatan Timbang Selogiri
(JTS) di Wonogiri kembali beroperasi mulai Rabu (17/9/2014). Jembatan
timbang tersebut ditutup sementara lantaran perbaikan untuk peningkatan
kapasitas muatan sejak awal Juni lalu.
Kini, kapasitas muatan JTS bertambah dari 50 ton menjadi 80 ton.
Adapun panjang jembatan juga bertambah dari 12 meter menjadi 14 meter.
Kasi Pengawasan dan Operasional Unit Pelayanan Perhubungan (UPP)
Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) wilayah
Wonogiri, Budiyanto, mengatakan sesuai peraturan daerah (perda) Provinsi
Jateng No 1/2012 tentang Pengendalian Angkutan Barang, jumlah muatan
angkutan barang harus sesuai ketentuan.
“Batas maksimum muatan yang diizinkan untuk wilayah Wonogiri 7,5
ton-8 ton. Jika ada angkutan barang yang melanggar akan diberi tilang.
Muatan angkutan barang akan diturunkan jika sudah melanggar aturan
berkali-kali,” katanya saat ditemui solopos.com di kantornya, Rabu.
Pemeriksaan kendaraan angkutan barang akan melibatkan polisi lalu
lintas dan anggota TNI. Hal ini dilakukan untuk mencegah praktik
pungutan liar (pungli) yang kerap terjadi di jembatan timbang.
Tak hanya itu, jumlah petugas di jembatan timbang akan ditambah dua
kali lipat. Saat ini, jumlah petugas di jembatan timbang sekitar 30
personel.
Tambahan petugas itu berasal dari jembatan timbang di Jateng yang
ditutup pasca Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo marah-marah memergoki aksi
pungutan liar (pungli) di Jembatan Timbang Subah, Kabupaten Batang pada
April lalu.
Seorang sopir truk, Warjiman, menuturkan dia mendukung pengawasan pemeriksaan angkutan barang di setiap jembatan timbang.
0 komentar:
Posting Komentar