Blog ini adalah hanya blog Pribadi & informasi. Tidak ada kaitannya SECARA ORGANISATORIS dengan Komunitas FKIW AL UKHUWAH Wonogiri

Minggu, 26 Mei 2013

Tips aman mengemudi mobil



TIPS MENGEMUDI MOBIL
Berkendara dengan mobil adalah memindahkan kendaraan tersebut dari satu tempat ke tempat lainnya dengan aman, selamat dan se-efisien mungkin tanpa terjadi kesalahan/ masalah.
Karena setiap kita berkendara tersebut, resiko terjadinya kesalahan yang mungkin menyebabkan kecelakaan selalu ada, dan resiko tersebut tidak dapat dihilangkan namun dapat kita minimalkan serta terkadang resiko tersebut tidak seperti yang kita bayangkan bahkan terkadang lebih buruk.
Untuk meminimalkan resiko berkendara dengan mobil, kita harus mempunyai keahlian dan keterampilan berkendara serta pengalaman tinggi yang mengacu pada standar Nasional (UULAJ no 22/2009 dan SNI) yang berlaku disertai dengan Sikap dan Perilaku yang benar dan bertanggung jawab.

Tips Berkendaraan
Tip 1: Selalu gunakan sabuk pengaman (seat belt atau safety belt) setiap waktu. Sabuk pengaman dapat melindungi penggunanya dari cidera yang lebih parah dalam suatu kecelakaan. Ia dapat berfungsi menahan tubuh sehingga tidak membentur dashboard, terlontar keluar kaca depan, atau terlempar dari pintu atau kaca samping pada saat terjadi benturan pada kecelakaan.

Tip 2: Untuk jarak pandang atur kaca spion. Kebanyakan pengemudi tidak menyesuaikan kaca spionnya dan tidak memanfaatkan seoptimal mungkin dengan terlalu melihat sisi kendaraannya sendiri. Semua jenis kendaraan dengan berbagai bentuk dan ukuran mempunyai blind spots. Semakin besar kendaraan, semakin besar pula blind spots areanya. Blind spots adalah area yang tidak terlihat oleh pengemudi baik secara langsung (terhalang) atau melalui kaca spion (keterbatasan bidang pandang kaca spion). Blind spots terjadi karena manusia hanya mampu melihat 90° tiap sisi dan keterbatasan sudut pandang kaca spion kendaraan tidak bisa diperbesar lagi.

Tip 3: Pengemudi yang defensif. Pengemudi yang defensif artinya yang mampu mengemudikan kendaraannya dengan tenang. Dan mampu mengantisipasi situasi kondisi lalu lintas di depannya. Kunci untuk menjadi pengemudi defensif meliputi 4 hal, yaitu: 
Awareness (kesadaran)
Alertness (kewaspadaan)
Attitude (sikap mental)
Anticipation (reaksi)

Tip 4: Gangguan dalam berkendara. Mengemudi adalah pekerjaan yang berbahaya, untuk itu dibutuhkan konsentrasi penuh pada saat memegang kemudi. Harus diingat: membiarkan konsentrasi terganggu saat mengemudikan kendaraan dapat menyebabkan celaka. Termasuk gangguan dalam mengemudi ini antara lain: penggunaan radio dan tv mobil, merokok, makan atau minum dan penggunaan handphone serta gangguuan eksternal seperti pengemudi laki-laki melihat perempuan cantik di pinggir jalan.

Tip 5: Menjaga jarak aman saat mengemudi. Bagi pengemudi defensif, ia senantiasa menyediakan ruang dengan depan, belakang dan samping kendaraannya. Jarak aman yang ideal antar kendaraan kira-kira 3 detik.

Tip 6: Pengoperasian gigi transmisi yang ideal. Pengemudi harus melakukan perpindahan/ penambahan gigi saat mencapai 2000-2500 rpm. Dan selalu menjaga kecepatan saat mengemudi dengan putaran mesin 2000 rpm atau dibawahnya. Namun demikian, saat ini dengan kemajuan teknologi, kendaraan sudah bisa dijalankan dengan putaran mesin yang rendah. Putaran mesin yang rendah tentu akan menghemat konsumsi bahan bakar dan emisinya, sekaligus meningkatkan kualitas lingkungan. Juga mengemudi dengan putaran mesin rendah akan meningkatkan faktor keselamatan.

Tip 7: Pergunakan momentum kendaraan. Pada saat kendaraan akan mendekati perempatan, pertigaan, lampu lalu lintas atau ingin memperlambat, angkat lebih awal dan biarkan mobil meluncur sebelum menginjak pedal rem.

Tip 8: Matikan mesin kendaraan. Jika kendaraan berhenti dan diam lebih dari 20 detik, maka akan lebih ekonomis apabila mesin dimatikan. Biasanya hal demikian terjadi pada saat lampu lalu lintas sedang merah, berhenti pada perlintasan kereta api, jalan macet pada saat menaikkan dan menurunkan penumpang atau barang. Mematikan mesin tidak akan merusak atau mengurangi umur dari motor starter.

Tip 9: Pre Start Checks. Yakni pemeriksaan awal kendaraan sebelum melakukan engine start dengan tujuan untuk mencari adanya kerusakan atau potensi permasalahan pada kendaraan.

Tip 10: Beban berat mempengaruhi Konsumsi BBM. Keluarkan barang-barang yang tidak diperlukan dari dalam mobil. Lepaskan “roof rocks” apabila sedang tidak dipergunakan. Gunakan kecepatan rendah, apabila sedang membawa barang dengan “roof rocks”. Setiap penambahan beban muatan sebesar 20 Kg, akan meningkatkan konsumsi BBM sebesar 1 %. Oleh karena itu, jangan membawa barang dengan berat yang melampaui kapasitas.
Dengan mengetahui dan menerapkan 10 Tahapan atau Tip diatas, diharapkan pengemudi di Indonesia memilikin cara pikir positif tentang betapa berharganya keselamatan di jalan, mengembangkan kemampuan mengemudi yang ekonomis (eco driving) dan keahlian yang akan memberikan kontribusi terhadap budaya disiplin mengemudi.
Apabila tahapan dan tip tersebut menjadi panduan kalangan muda Indonesia tatkala berkendara, bukan hal yang mustahil angka kecelakaan lalu lintas hari ini dan esok dapat diminimalisir.
Segalanya tentu berpulang kembali pada pribadi masing-masing. Namun yang sudah jelas, keamanan, kenyamanan dan keselamatan di jalan raya dimulai dari diri kita sendiri. Apabila semua orang memiliki kesadaran tinggi semacam itu, maka “Nyaman dan Aman di Jalan Raya Milik Kita Semua” bukanlah sekedar slogan ibarat tong kosong nyaring bunyinya.
Tapi jika memang bepergian keluar rumah dengan mengendarai mobil karena keperluanyang penting atau anda sedang menyetir dalam cuaca yang buruk, ikuti tips-tips aman dalam menyetir berikut ini:
  • Pastikan lampu utama kendaraan anda menyala.
  • Jaga atau tambah jarak dengan mobil atau kendaran lain.
  • Perlambat kecepatan laju kendaraan anda. Lakukan pengereman lebih jauh apabila jalanan licin. Semakin pelan kendaraan anda, semakin mudah kendaraan anda akan berhenti.
  • Pastikan mobil anda sudah disiapkan untuk menghadapi cuaca buruk yang mungkin terjadi.
  • Gunakan tanda peringatan pada saat di dekat persimpangan.
  • Usahakan sedapat mungkin untuk tetap berada dalam satu jalur. Hindari merubah jalur yang tidak perlu.
Tetap menggunakan dua tangan anda untuk menyetir dan dua mata selalu tetap mengamati jalan.

0 komentar:

Posting Komentar